Ketika Kita Tumbuh Dewasa
Ketika kita tumbuh dewasa, dunia tak lagi sesederhana yang pernah kita bayangkan. Masa kecil yang penuh tawa seolah memudar menjadi kenangan buram, tergantikan oleh kenyataan yang kadang tak memberi waktu untuk bernapas.
Kita mulai menyadari, hidup bukan hanya tentang menjawab pertanyaan, tetapi juga bertahan dalam kebisuan. Ada masa di mana mimpi-mimpi yang dulu kita ukir dengan semangat, kini terasa jauh, seakan memudar dalam kabut ketidakpastian. Namun, bukan berarti kita menyerah.
Tumbuh dewasa adalah tentang menerima, memaafkan, dan belajar berdamai. Berdamai dengan luka, dengan kekecewaan, bahkan dengan diri kita sendiri. Setiap langkah yang kita ambil, meski tertatih, adalah bukti bahwa kita kuat, bahwa kita mampu.
Kita belajar mencintai kesendirian tanpa merasa sepi. Kita paham bahwa kebahagiaan tak selalu hadir dari luar, tetapi tumbuh dari dalam. Dari kesadaran bahwa dunia ini penuh warna, meski tak semuanya indah.
Ketika kita tumbuh dewasa, kita mengerti bahwa kebahagiaan bukanlah tujuan, melainkan perjalanan. Sebuah perjalanan panjang yang menuntut keberanian, kesabaran, dan keikhlasan. Dan di setiap langkah itu, kita akhirnya sadar: dewasa bukan tentang menjadi sempurna, melainkan menjadi manusia yang utuh, dengan segala cacat dan lukanya.
Ilustrasi: Pinterest.com
Baca juga: