The Art of Saying No: Menjaga Batasan Tanpa Merasa Bersalah
“Kamu google yang harus selalu menjawab ‘iya’ untuk setiap permintaan.”
Pernah nggak sih, kamu merasa capek banget tapi tetap aja bilang “iya” waktu teman ngajak nongkrong? Atau setuju buat bantuin tugas orang lain padahal kerjaan sendiri aja belum selesai? Setelah itu, kamu malah nyesel dan kepikiran, “Duh, kenapa tadi nggak nolak aja?”
Kalau pernah, aku paham banget rasanya. Aku juga pernah ada di posisi itu—susah bilang “tidak” karena takut mengecewakan, takut dikira nggak peduli, atau lebih parahnya lagi, takut dianggap sombong. Tapi setelah berkali-kali merasa lelah sendiri, aku sadar bahwa selalu mengatakan “iya” bukan berarti aku jadi orang baik. Justru, itu bisa bikin aku kehilangan diri sendiri.
Kenapa Susah Banget Bilang “Tidak”?
Dari kecil, kita diajarkan untuk selalu bersikap baik, membantu orang lain, dan nggak boleh menolak. Akibatnya, kita tumbuh dengan anggapan kalau menolak permintaan seseorang itu sama dengan bersikap egois. Padahal, kenyataannya nggak begitu.
Coba deh, pikirkan ini: kalau ponsel kamu tinggal 5% baterai, lalu ada yang maksa pinjam buat main gim, kamu kasih nggak? Mungkin nggak, kan? Soalnya, kalau dipakai terus, ponsel kamu bakal mati total. Nah, energi kamu juga sama seperti itu. Kalau kamu terus menerus mengorbankan waktu, tenaga, dan perhatian buat orang lain tanpa menyisakan untuk diri sendiri, lama-lama kamu bakal kehabisan daya juga.
Cara Bilang “Tidak” Tanpa Drama
Menolak nggak harus dengan cara kasar atau menyakiti perasaan orang lain. Ada banyak cara yang bisa kamu gunakan supaya tetap terdengar sopan dan nggak bikin hubungan jadi canggung. Ini beberapa cara yang sering aku pakai:
-
Pakai “Terima Kasih, tapi…”
Misalnya, kalau ada yang ngajak kamu pergi tapi kamu lagi butuh istirahat, cukup bilang:
👉 “Makasih banget udah ngajak, tapi aku lagi butuh waktu buat istirahat hari ini.”
Dengan begitu, kamu tetap menghargai ajakannya tanpa perlu memaksakan diri. -
Jangan Kebanyakan Alasan
Kadang kita merasa perlu kasih penjelasan panjang biar nggak disalahin. Padahal, makin panjang alasanmu, makin besar peluang orang lain buat membujukmu. Jadi, cukup bilang:
👉 “Maaf, aku nggak bisa.”
Simpel dan nggak terbuka untuk negosiasi. -
Ulangi Jawabanmu Jika Didesak
Kalau orangnya tetap memaksa, ulangi jawabanmu dengan tenang.
👉 “Aku ngerti, tapi aku tetap nggak bisa.”
Lama-lama, mereka bakal paham bahwa keputusanmu sudah final. -
Tawarkan Alternatif (Kalau Mau)
Kalau kamu tetap ingin membantu tapi nggak bisa langsung turun tangan, kamu bisa bilang:
👉 “Aku nggak bisa bantu sekarang, tapi mungkin kamu bisa coba tanya ke [nama lain]?”
Dengan begitu, kamu tetap menunjukkan kepedulian tanpa harus mengorbankan waktumu sendiri.
Menolak Tanpa Merasa Bersalah
Nah, bagian paling sulit dari bilang “tidak” adalah mengatasi rasa bersalah. Aku juga dulu sering merasa nggak enak kalau harus menolak sesuatu. Tapi lama-lama, aku sadar satu hal: aku nggak bertanggung jawab atas kebahagiaan semua orang. Yang harus aku prioritaskan adalah kesejahteraanku sendiri.
Kamu juga harus ingat bahwa menolak bukan berarti kamu jahat. Justru, dengan menjaga batasan, kamu sedang menunjukkan bahwa kamu menghargai diri sendiri. Kamu tetap bisa menjadi orang baik tanpa harus selalu mengiyakan semua hal.
Jadi, mulai sekarang, kalau ada sesuatu yang bikin kamu nggak nyaman atau terlalu membebani, ingat mantra ini:
💡 “Kamu bukan google yang harus selalu menjawab ‘iya’ untuk setiap permintaan.”
Mulai sekarang, yuk, lebih berani bilang “tidak” untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan batasanmu! 😉
Baca juga:
ini sih relate semua, terima kasih tips and trick nya ✨
sama-sama 🙌